Berdasarkan
cerita Penglingsir – Penglinsir jaman dulu Kerajaan Payangan memiliki sebuah
tarian Sakral yang berupa Tarian Sanghyang
Jaran Poleng.
Jaran Poleng.
Tarian ini
biasanya ditarikan oleh orang yang telah dipilih secara khusus dan telah
disetujui oleh Raja, Sang penari sebelum memulai melaksanakan tarian biasanya
disucikan terlebih dahulu dengan asap dupa/Pasepan dan Rajalah yang langsung
memimpin Ritual ini dibantu oleh para Pemangku - Pemangku yang ada.
Tarian dari
Sanghyang Jaran Poleng hampir sama seperti Tarian Sanghyang – sanghyang Jaran saat ini yaitu penarinya setelah diritual
dengan diiringi nyanyian Khusus maka penarinya akan kesurupan dan akan menaiki kuda
– kudaan dari pelapah kelapa yang sebelumnya telah disediakan ,sang penari akan
berjalan dan berlari – lari kecil dengan kaki terlanjang serta sekali – kali menginjak
– nginjak Bara Api yang telah disediakan ditempat dilaksanakan Tarian tersebut,
dari bahan Batok Kelapa ataupun Serabutnya.
Tarian
Sanghyang Jaran Poleng di Payangan biasanya dilaksanakan oleh Raja apabila
DiPuri atau pada masyarakat Payangan terjadi peristiwa – peristiwa Genting misalnya
terjadi wabah penyakit atau sesuatu kejadian yang meresahkan masyarakat.
Nyanyian
Sanghyang Jaran Poleng Payangan :
* Dewa Bagus mengadeg Dewa
mengadeg
Mengadeg Dewa Mengadeg
Tandangan Dewa Tandangan
Tandangan Dewa Tandangan
Gelisan
Dewa Mengadeg
* Dewa Bagus
Tedun Ambil Kudane mangkin
Tedun
Ambil Kudane Mangkin
Kudane
Sampun Mepayas
Kudane
Sampun Mepayas
Mepayas
Baan Sekar Taji
( Bait lagu
ini dinyanyikan saat dimulainya ritual dengan menyanyikannya berulang- ulang
sampai penarinya kesurupan )
*Jaran
Poleng Dangkrak Dingkrik Dipesisi
Dangkrak
Dingkrik Dipesisi
Ombak Gede Melegodan
Ombak Gede Melegodan
Tepuk Api Dong Ceburin
( Bait lagu
ini dinyanyikan setelah penari mulai kesurupan secara berulang – ulang sampai
Sanghyang Jaran berhenti menari)
Demikianlah
salah satu kesenian di Payangan yang saat ini tidak pernah lagi ditarikan
semoga saja suatu saat Sanghyang Jaran Poleng berkenan Tedun untuk menari lagi di Payangan.
Saya sebagai anak payangan berharap besar jika suatu saat Tarian Sang Hyang Jaran ini bisa dilaksanakan lagi di luar kontexs adanya wabah atau kejadian yang meresahkan !
BalasHapussemoga penglingsir dari puri payangan ada yang menyadari hal ini
om suastiastu, tiang sbagai masyaakat payangan jagi mtakn masalah solahan sanghyang puniki.kmna tiang dados mtakon niki? ada no hp yg bsa tiang hubungi ngih? tolong di balas. atau sms k3 no tiang 089 691 453 505. suksma.
BalasHapus