Istilah Uwug Payangan sebenarnya awalnya adalah istilah yang
diutarakan oleh Kerajaan Buleleng yang merasa bangga telah dapat mengalahkan
kerajaan Payangan dan banyak karya
sastra berupa Sinom ataupun Geguritan dengan berbagai versi yang menceritakan tentang uwug Payangan yang menggambarkan betapa hancurnya Kerajaan
Payangan setelah dikalahkan oleh Kerajaan Buleleng, Naskah Asli Sinom Uwug Payangan salah satunya
kini disimpan di Museum Gedong Kertia Singaraja .
Namun lain halnya bagi masyarakat Kerajaan Payangan
menganggap peperangan saat itu adalah merupakan perang Puputan yang bermakna
menyelesaikan tugas secara kesatria dimana Raja Payangan Satya terhadap segala yang telah diucapkan dan
apa yang telah dilakukan,berani menanggung segala akibat yang musti ditanggung
demi mempertahankan harga diri dan tanah tumpah darah.
Satya akan ucapan dicerminkan dengan menolak pinangan Raja
Klungkung yang disampaikan oleh Raja Buleleng selaku utusan Raja Kelungkung untuk
memperistri Ida Dewa Agung Istri Muter karena Raja Payangan sebelumnya telah
menjodohkan Putri Beliau dengan Raja Negare Sukawati Ida cokorda Ratu
Memang lebih tepat kalau peperangan waktu itu diistilahkan
Puputan Payangan dari pada Uwug Payangan karena pada saat itu tidak satupun
Raja Payangan Yang bisa dikalahkan oleh Pasukan Buleleng Karena Raja Payangan
Ke IV saat itu Ida Dewa Agung Gede Agung
Gede Oka gugur bukan karena dibunuh melainkan Beliau merasa sedih melihat
rakyatnya banyak yang meninggal dan akhirnya dengan kesetiaan terhadap
rakyatnya yang banyak gugur maka beliau mengakhiri hidup dengan memotong ujung
keris beliau dengan tangan dan menelannya sehingga akhirnya Beliau Gugur ,tepatnya
pada hari Jumat Kliwon Uku Tolu dan kalau digunakan kelender Masehi maka hari
gugurnya Beliau yaitu: Sekitar Tahun 1841
Beliau Gugur Tepatnya diperempatan Banjar Melinggih saat ini
dan sekarang masih ditempat itu sebelah timur jalan ada sebuah pelinggih
sebagai pertanda tempat gugurnya Beliau yang kini pelinggih itu disebut
Pelinggih Ida Betara Mantuk Dirana sedangkan adik beliau Prabu Anom Ida Dewa
Agung Gede Rai masih selamat karena dalam peperangan saat itu beliau hanya
pingsan kelelahan disebelah barat Pura Puseh Melinggih Payangan tepatnya
disebelah Utara Pura santhi dengan pakaian yang sudah compang-camping dan
ditindih mayat-mayat prajurit yang bergelimpangan, namun akhirnya Beliu dapat
ditemukan Oleh para pasukan Utusan Raja Mengwi yang terlambat datang untuk
membantu Kerajaan Payangan dibawah Pimpinan Prebekel Desa Munggu Mengwi dan
Beliau Pun akhirnya diungsikan ke Mengwi.
Begitulah Sedikit kisah yang tidak musti diperdebatkan lagi
karena dibalik peristiwa ini terkandung banyak pelajaran yang bisa diambil ikmahnya
bagi kita-kita Generasi Penerus Payangan dan semua itu adalah sebuah Proses
dalam Kehidupan, Namun satu hal yang musti digaris bawahi dari kisah ini yaitu
dalam membela kebenaran apapun resikonya musti kita harus berani menerimanya
sekalipun nyawa taruhannya dan Semoga Para Penglingsir Kita yang gugur masa itu
mendapatkan tempat yang layak dialam Sorga dan mewarisi keberanian - keberanian
beliau kepada kita-kita saat ini, Astungkara
trimakasih. keingin tahuan saya bisa terobati dengan membaca ini
BalasHapussetahu saya kerajaan di gianyar yang menyampaikan pesan ke klungkung dan raja di kerajaan mengutus utk membawa pesen salah ke raja buleleng atas utusan raja klungkung dgn penyampaian yg salah dari utusan kerajaan di gianyar tsb, stlh penyerangn itu maka raja kungkung menyesal karena mereka saudara, penyampaian pesen ke raja klungkung dan ke raja buleleng yg salah, jadi raja klungkung dan buleleng salah menerima pesan yg disampaikan salah satu kerajaan di gianyar
BalasHapusAkibat dari Peristiwa itu Buyut saya pergi dari Payangan (Banjar Pengaji) ke Desa Madenan-Kecamatan Tejakula-Buleleng. Kini terhimpun dalam pedadyaa Pasek Gelgel (Banjar Pengaji) Desa Madenan. Saya adalah Generasi ke 6 dari Buyut saya yg bernama BUDIARTI - mungkin nama samaran atau nama asli saya tidak tahu, yang mengungsi dari Br. Pengaji Payangan
BalasHapusAwal penyampaian pesan yg salah berawal dari penghianatan orang dalam puri payangan sendiri hingga sampailah pesan yang salah kepada raja semarapura.
BalasHapusPenghiatanan saudara sendiri, dihancurkan oleh saudara sendiri, dan menangisi kehancuran saudara sendiri. Tidak ada kemenangan di dalamnya.
Tampilkan lbh banyak lagi donk
BalasHapusSeandainya Lapangan Bencingah pasar Payangan sekarang masih ada karena itu simbol kebesaran suatu Puri Kerajaan Payangan
BalasHapusMohon yang lengkap kisahnya
HapusMengenal Ayam Bangkok Aduan Kumbang Hitam
BalasHapusTips Ayam Aduan
Yg lengkap klau bisa jangan sepenggal2
BalasHapussampai sekarang pusaka dari bhagawanta (sulinggih) puri kerajaan masih ada di griya kediri banjar lebah Buana desa Bukian 👍
BalasHapus