Masuknya Kolonial
Belanda ke Bali menimbulkan goncangan bagi kedudukan Kerajaan – kerajaan di
Bali sehingga segala tatanan pemerintahan Kerajaan di Bali menjadi kacau dan
goyah .
Pada tahun
1849 Raja Klungkung mengadakan perjanjian persahabatan dengan Kompeni Belanda
namun berselang tidak begitu lama Kompeni Belanda malah menyerah Kerajaan
Buleleng yang terkenal dengan Perang Puputan Jagaraga.
( Raja Buleleng I Gusti Ngurah Jelantik )
Setelah Maha
Raja Bali ,Raja klungkung Wafat pada tahun 1850 Ida Dewa Agung Putra kedudukan
Kerajaan – kerajaan di Bali semakin tambah goyah dan Perjanjian Asta Negara
yang telah disepakati bersama antar Raja – raja yang ada di Bali kini telah
tidak lagi dapat mengikat terbukti dari Daerah Tabanan pada tahun 1857
memisahkan diri dari penjanjian Asta Negara dengan membentuk Kerajaan sendiri.
Serta pada
tahun 1900 Raja Kerajaan Gianyar bergabung dengan Kompeni Belanda dan masuk dalam
Government Landschap Belanda.
( I Dewa Gede Raka, Raja Gianyar 1896 - 1912 )
Dinobatkan jadi Raja Gianyar 15 juli 1903 bergelar I Dewa Manggis VIII
Suasana penyerangan Belanda di Pantai Sanur
Gugurnya Raja Kerajaan Badung
Setelah
Kerajaan Badung runtuh kini giliran Kerajaan klungkung yang diruntuhkan oleh
Kompeni Belanda sehingga Kerajaan – kerajaan yang merupakan wilayah kekuasaan
kerajaan Klungkung termasuk juga Kerajaan Payangan kini dimasukkan dalam
kekuasaan Landschap Belanda, namun setelah terjadinya gempa bumi yang sangat
dasyat di Bali saat terjadinya letusan Gunung Batur maka pada tahun
1917 status daerah Distrik Payangan dan
Tampaksiring dijadikan bagian dari Landschap Gianyar dibawah pimpinan I Dewa
Manggis yang berkerja sama dengan Pemerintah Kolonial Belanda dan Raja Payangan diistilahkan Punggawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar